Jumat, 07 Februari 2014

CCTV



CCTV (Closed Circuit Television) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu, sehingga dapat mencegah terjadinya kejahatan atau dapat dijadikan sebagai bukti tindak kejahatan yang telah terjadi. Pada umumnya CCTV seringkali digunakan untuk mengawasi area publik seperti : Bank, Hotel, Bandara Udara, Gudang Militer, Pabrik maupun Pergudangan.
Pada sistem konvensional dengan VCR (Video Cassete Recorder), awalnya gambar dari kamera CCTV hanya dikirim melalui kabel ke sebuah
ruang monitor tertentu dan dibutuhkan pengawasan secara langsung oleh operator/petugas keamanan dengan resolusi gambar yang masih rendah yaitu 1 image per 12,8 seconds. Namun seiring dengan perkembanga teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan sistem teknologi yang modern. Sistem kamera CCTV digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol melalui Personal Computer atau Telephone genggam, serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja selama ada komunikasi dengan internet maupun akses GPRS.
MANFAAT CCTV
Dapat memantau dan merekam segala bentuk aktifitas yang terjadi pada area/lokasi dari jarak jauh dari mana saja, tanpa batasan jarak.
Dengan menggunakan CCTV juga dapat memantau dan merekam segala bentuk aktifitas yang terjadi dari luar area/lokasi dengan menggunakan BlackBerry, laptop atau PC secara real time dari mana saja.

Pengenalan Sistem CCTV
Untuk membuat sebuah sistem CCTV sederhana terlebih dahulu anda harus mengetahui peralatan  atau material yang digunakan dalam instalasi tersebut. Berikut ini peralatan atau material yang diperlukan :



1. BNC (Bayonet Neill Concelman) connector
adalah tipe konektor RF yang pada umumnya dipasang pada ujung kabel coaxial, sebagai penghubung dengan kamera CCTV dan alat perekam (DVR)
maupun secara langsung ke monitor CCTV.
Konektor BNC
2. Kabel Coaxial
merupakan sebuah jenis kabel yang biasa digunakan untuk mengirimkan sinyal video dari kamera CCTV ke monitor. Ada beberapa
tipe kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6 dan RG-11. Penggolongannya berdasarkan diameter kabel dan jarak maksimum yang direkomendasikan
untuk instalasi kabel tersebut. Lihat tabel dibawah
3. Peralatan untuk Crimp kabel coaxial
digunakan sebagai alat bantu untuk memasang konektor BNC pada kabel coaxial.
4. Kabel Power
digunakan untuk memasok tegangan AC (searah) 220 V ke adaptor atau power supply kamera CCTV. Biasanya tipe kabel power yang
digunakan adalah NYA (2×1,5mm) maupun NYM (3×2,5mm). Instalasi kabel power ini sebaiknya juga menggunakan pipa high impact conduit.
5. Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun adapula yang menggunakan tegangan 24 Volt (AC) maupun 24 Volt (DC). Hal ini tergantung pada jenis atau tipe kamera yang
digunakan.
6. Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi beberapa type yaitu kamera Fixed Dome, kamera IP, kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom).
Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran anda. Jika anda membutuhkan sebuah kamera yang perlu diperhatikan adalah mempelajari
spesifikasi kamera CCTV sebelum membeli. Biasanya spesifikasi yang diberikan berupa format lensa CCD (Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal (1/2″, 1/3″dan 1/4″), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang berkaitan dengan kesensitifan kamera terhadap cahaya,
Varifocal lens yang berkaitan dengan pegaturan sudut/jarak pandang kamera dan bisa diatur secara manual, indoor, outdoor, dan lain-lain.
7. DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman video yang telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnya kapasitas penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun adapula yang diupgrade hingga 1 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4 dan avi. Dan biasanya input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera.
8. Monitor CCTV ada yang masih menggunakan tabung CRT dan adapula yang menggunakan LCD. Monitor tersebut dapat menampilkan keseluruhan
gambar dari kamera sesuai inputan ke DVR maupun Multiplexser. Tampilan kamera-kamera dapat dilihat pada monitor dengan pembagian yang berbeda
(satu tampilan kamera, matrik 2×2, matrik 3×3 dan matrik 4×4).
Setelah anda mengetahui peralatan atau material yang telah disebutkan, di bawah ini merupakan gambaran sistemnya.
PEKERJAAN YANG BIASA DILAKUKAN UNTUK MEMBANGUN CCTV

1. Survey Lokasi yang akan dipasangkan CCTV
Survey lokasi mencakup menentukan posisi letak dan arah camera, panjang instalasi kabel camera, dan panjang instalasi listrik (power) untuk camera.
Adapun jenis-jenis camera ada beberapa macam :
• CCD Camera : camera tetap (tidak bergerak) dimana lensanya dapat diganti sesuai kebutuhan.
• Dome Camera : camera tetap yang berbentuk setengah lingkaran yang bentuknya seperti lampu penerangan biasa digunakan di dalam ruangan (indoor).
• Infra Red Camera : camera tetap yang memiliki kelebihan dapat menampilkan situasi suatu area (lokasi) meskipun dalam keadaan penerangan dilokasi tersebut kurang bahkan gelap sekalipun.
• Speed Dome Camera : camera yang dapat bergerak kesamping (kiri dan kanan) juga ke atas dan ke bawah.
2. Instalasi Kabel CCTV
Penarikan kabel/instalasi kabel dilakukan dari ruang Server (lokasi DVR) ke setiap lokasi penempatan kamera yang sudah ditentukan.
3. Instalasi Kabel Power (Power Cable)
Penarikan kabel power (kabel listrik) untuk tiap-tiap kamera. Instalasi dilakukan dari ruang Server (lokasi DVR) ke setiap lokasi kamera.
4. Pemasangan Camera dan System DVR
Setelah semua instalasi kabel selesai (kabel coaxial dan kabel listrik) dilanjutkan dengan pemasangan kamera dan pemasangan system DVR (Digital Video Recording).

5. Testing
Aktifasi dan melakukan pen-settingan DVR dan lensa kamera. Dan melakukan uji fungsi pada system DVR dan dilakukan training cara pengoperasian system DVR.

BERIKUT CONTOH GAMBAR INSTALASI CCTV

Berikut adalah tips dasar langkah-langkah cara pasang kamera CCTV (Closed Circuit TeleVision):
1. Tentukan kabel yang sesuai
Untuk kabel CCTV, Anda dapat menggunakan kabel RG59 Siamese yang terdiri dari kabel video dan kabel power (positif dan negatif). Kabel RG59 Siamese merupakan kabel standard yang sering digunakan untuk instalasi CCTV.
2. Tentukan lokasi dan area pantauan CCTV
Lokasi pemasangan CCTV bisa Anda tentukan berdasarkan jarak pandang yang hendak dimonitoring (apakah dekat atau jauh) dan apakah untuk keadaan gelap atau terang. Dari situ baru Anda tentukan titik pemasangan kamera CCTV.
3. Prioritaskan penempatan kamera CCTV di bawah atap/ tempat terlindung
Terutama untuk pemasangan CCTV di rumah, prioritaskan letak posisi kamera CCTV dibawah atap karena bisa melindungi kamera CCTV Anda dari hujan, angin, dan sebagainya. Selain itu, penempatan di bawah atap juga biasanya memberikan tampilan view yang lebih baik dan mudah untuk menarik kabel jaringan. 
4. Cari titik untuk mulai menarik kabel dari luar ke dalam
Setelah menentukan titik pemasangan CCTV, berikutnya adalah mencari titik masuk untuk menarik kabel RG56 dari luar ke dalam.
5. Penempatan monitor dan DVR
Monitor dan DVR adalah alat-alat yang melengkapi sistem CCTV Anda. Jika kamera CCTV biasanya ditempatkan diluar, maka DVR dan monitor digunakan untuk membantu pemantauan dari dalam ruangan. Tentukan tempat dimana monitor dan DVR akan diletakkan.
6. Memulai penarikan kabel
Setelah didapatkan titik kamera CCTV dan lokasi penempatan monitor dan DVR, maka berikutnya adalah menarik kabel RG59 yang menghubungkan antara CCTV dengan monitor dan DVR.

MENGENAL CCTV
( CCTV ON-LINE DAN CCTV KONVENSIONAL )
CCTV atau Closed Circuit Television semakin banyak digunakan saat ini. Tujuannya adalah sebagai alat keamanan yang dapat memonitor dan merekam aktivitas di berbagai tempat atau ruang, sehingga tidak perlu penjaga keamanan/security keliling ruang atau kantor untuk memeriksa situasi yang ada.
Secara garis besar CCTV dibagi dua, yaitu CCTV online dan CCTV konvensional.
CCTV Online
CCTV online adalah CCTV yang dapat diakses secara online lewat internet dan juga lewat line telepon, sehingga dapat dimonitor dari mana saja selama ada akses internet atau line telepon, juga bisa direkam secara otomatis ke dalam hardisk komputer serta bisa dilihat secara bersama-sama oleh multi user.
Fungsi kerja kamera CCTV melalui line telepon adalah sebagai berikut. Kamera CCTV yang dihu-bungkan ke komputer lokal yang akan berfungsi sebagai "server". Kemudian komputer tersebut dihu-bungkan dengan line telepon via modem, yang kemudian bisa memonitor dari komputer lain di mana saja, dari komputer di rumah misalnya, cukup dengan menghubungkan line telepon ke komputer rumah via modem dan men-dial no telp yang dipakai untuk koneksi ke komputer "server". Dan dari lokasi tersebut, akan bisa memonitor semua kamera CCTV tanpa biaya apapun kecuali biaya pulsa telepon biasa. Jadi seperti menelepon tapi bisa melihat kamera CCTV.
CCTV online ini juga bisa memonitor secara offline via layar komputer lokal. Selain itu bisa diakses lewat line telepon. Juga bisa via LAN.
CCTV Konvensional
Sedangkan CCTV konvensional adalah CCTV yang hanya bisa diakses secara lokal dan offline saja serta tidak punya fungsi recording (merekam), kalaupun bisa, lewat handicam/VCR yang tentu tidak praktis dan mahal biaya perekamannya.
Jadi kalau dilihat, maka perbedaan keduanya adalah terletak pada fungsi remote access (memonitor tanpa batas dari jarak jauh, dari mana saja) serta kemudahannya.
Kamera CCTV ini dapat dimonitor dari lebih 1 komputer. Komputer lokal berfungsi sebagai komputer "master". Selain dari komputer master, bisa memonitor pada saat bersamaan lewat komputer di rumah, lewat laptop atau lewat PDA via internet, juga via line telepon (tanpa internet). Selain itu juga bisa di monitor oleh semua (atau sebagian) komputer-komputer lain yang satu jaringan LAN dengan komputer master. Jadi, pada saat bersamaan bisa dimonitor di banyak tempat.


CCTV (Closed Circuit television) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu, sehingga dapat mencegah terjadinya kejahatan atau dapat dijadikan sebagai bukti tindak kejahatan yang
telah terjadi. Pada umumnya CCTV seringkali digunakan untuk mengawasi area publik seperti : Bank, Hotel, Bandara Udara, Gudang Militer, Pabrik maupun Pergudangan.
Pada sistem konvensional dengan VCR (Video Cassete Recorder), awalnya gambar dari kamera CCTV hanya dikirim melalui kabel ke sebuah ruang monitor tertentu dan dibutuhkan pengawasan secara langsung oleh operator/petugas keamanan dengan resolusi gambar yang masih rendah yaitu 1 image per 12,8 seconds.
 Namun seiring dengan perkembanga teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan sistem teknologi yang modern. Sistem kamera CCTV digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol melalui Personal Computer atau Telephone genggam, serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja selama ada komunikasi dengan internet maupun akses GPRS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar